andikadiego.net – Jakarta. Holla mas Bro dan mbak Sis, gp Qatar telah berakhir dengan kemenangan Dovizioso. Jika kita menyaksikan siaran langsungnya malam itu, wahhh benar benar bikin dag dig dug hehehehe. Salah satu race motogp terbaik yang pernah AD saksikan lah. Dimana di barisan terdepan adegan saliang salip antara Dovi, Marquez juga Rins bikin tegang hehehehe, jempolan buat seri pembuka motogp.
Namun terlepas dari kemenangan tersebut belakangan kemenangan Dovizioso dengan Ducatinya menuai polemik. Empat pabrikan Aprilia, Suzuki, Honda dan KTM melayangkan protes terhadap terhadap kemenangan yang diperoleh oleh Ducati. Ke empat pabrikan tersebut beranggapan bahwasannya bahwasannya alat yang digunakan oleh ducati yang terpasang pada bagian swing arm adalah ilegal. Meskipun oleh motogp apa yang digunakan oleh Ducati dianggap legal dan belum ada aturannya, dan akhirnya kasus ini berbuntut masuk ke ranah banding di pengadilan. Yang mana akan diputuskan sebelum race Argentina berlangsung.
Jika melihat beberapa postingan didunia maya atau di media online banyak juga yang beranggapan, ada politik didalamnya, atau ke empat pabrikan tersebut hanya iri dengan kemenangan Ducati, atau kenapa baru pas race berakhir kok baru dikomplain, kenapa ngak pas sebelum race di kompalin nya. Terlpas dari itu semua salah seorang penggagasnya Massimo Rivola maneger dari tim Aprilia pun akhirnya berbicara mengenai kompalinnya terhadap Ducati.
Siapakah Massimo Rivola ini sesungguhnya, kok berani beraninya doi kompalin Ducati hehehehehe. Nah beliau ini adalah CEO Aprilia Racing, nah sebelum menangani Aprilia racing beliau ini sudah berkecimpung di dunia balap lewat F1. Rivola pernah bekerja untuk tim Minardi, Toro Rosso dan Ferrari sebelum akhirnya berlabuh di Aprilia Racing motogp. So pengalaman doi selama 20 tahun di F1 tidak bisa dianggap remeh bro, udah pengalaman banget deh didunia balap.
Aprilia sesungguhnya memiliki keinginan untuk menggunakan part serupa pada awal tahun sebelum berjalannya race seri pertama kemarin di Qatar. Hingga akhirnya Aprilia bertanya kepada direktur tekhnis motogp Danny Aldridge, namun jawaban Aldridge adalah boleh mempergunakan alat tersebut namun hanya dalam kondisi wet race atau saat hujan dimana permukaan track dalam kondisi basah. Seperti halnya yang digunakan oleh Yamaha di race seri terakhir tahun lalu di Valencia. Dimana saat itu Valencia diguyur hujan deras.
Akhirnya Aprilia pun mengurungkan niatnya untuk menggunakan alat tersebut. Namun belakangan perangkat ini justru muncul pada motor GP19 milik Dovizioso, Danilo Petrucci dan Jack Miller dalam uji coba pramusim Qatar pada 23-25 Februari lalu. Dan kembali digunakan saat race motogp seri pertama diQatar minggu lalu. Nah inilah awal pangkal dari protes ke empat pabrikan tersebut. Jadi bukan semata mata karena iri terhadap Ducati bro. Jadi ibaratnya ngak akan ada asap kalo ngak ada api hehehehe.
Nah jadi intinya seeh Aprilia dan yang lain, Suzuki, Honda dan KTM ini mempertanyakan kebijakan yang di berikan oleh motogp ke pada Ducati. Yang mana alat yang terpasang di Ducati saat race Qatar berlangsung kok boleh digunakan sedangkan saat pengajuan yang dilakukan oleh Rivola untuk Aprilia tidak di ijinkan. Nah begitu mas bro, tinggal kita tunggu keputusannya nehh gimana nantinya.